Marcella Zalianty Jadi Tersangka

AKTRIS Marcella Zalianty yang menjadi tersangka kasus penganiayaan, hingga Jumat (5/12) malam, ditahan di Mapolrestro Jakarta Pusat. Sedangkan pebalap muda yang juga sahabat Marcella, Ananda Mikola, mendadak sakit begitu ditetapkan sebagai tersangka.

Marcella ditetapkan sebagai tersangka pada Kamis (4/12) malam bersamaan dengan penetapan status tersangka terhadap Ananda dan tiga anak buah Marcella. Marcella menjadi tersangka pada kasus penganiayaan, penyanderaan, dan perbuatan tidak menyenangkan terhadap Agung Setiawan, rekan bisnisnya.

”Kami sudah menetapkan (Marcella Zalianty) sebagai tersangka, semalam, sekitar pukul 20.00,” kata Kapolrestro Jakarta Pusat Kombes Ike Edwin saat ditanya tentang status Marcella, kemarin siang.

Menurut Ike, Marcella dijerat dengan pasal 335, 333, dan 328 KUHP yakni pasal-pasal tentang perbuatan tidak menyenangkan, pengancaman, dan menempatkan seseorang pada suatu tempat atau penyekapan. ”Ancaman hukumannya lebih dari delapan tahun,” katanya.

Ike menjelaskan, penetapan Marcella sebagai tersangka sesuai dengan bukti yang didapat penyidik. ”Antara korban dan tersangka ada kaitannya. Tapi kami belum bisa cerita lebih jauh karena kami terus melakukan pemeriksaan,” katanya.

Hingga kemarin, polisi masih memeriksa Marcella, Ananda Mikola, dan tiga anak buah Marcella yang juga ditetapkan sebagai tersangka yakni Hari, Yoga, dan Ruli.


Secara terpisah, pengacara Marcella, Minola Sebayang, membantah bahwa kliennya terlibat langsung dalam penganiayaan Agung. ”Tidak tepat kalau Marcella disebut sebagai otak penganiayaan. Siapa pelaku sebenarnya masih perlu dibuktikan,” katanya saat tiba di Mapolrestro Jakarta Pusat di Jalan Kramat Raya, Jumat siang.

Minola meragukan dugaan bahwa kliennya memerintahkan ketiga karyawannya untuk menyekap Agung. ”Apakah ada perintah yang spesifik dari Marcella untuk melakukan penganiayaan dan penculikan? Biarkan pemeriksaan ini berjalan dulu,” katanya.

Minola juga mengatakan bahwa ketiga karyawan Marcella, mendatangi Agung karena kemauan mereka, bukan karena diperintah Marcella. ”Tindakan itu spontan dari mereka. Mereka ingin Agung mempertanggungjawabkan perbuatannya,” katanya.

Sumber: KOMPAS